Putri Gus Dur Kirim Pesan Penting untuk Anak Muda Bali, Sentil Politik Identitas

“Setelah itu kita harus naikkan lagi dengan susah payah.

Jadi, kita juga memperkirakan tahun ini sentimen-sentimen seperti itu juga akan dipakai,” ujar Alissa Wahid.

“Dahulu, setelah masyarakat berantem dengan politik identitas, tahunya selesai pemilu semua calon bisa bersatu.

Namun, sudah terlanjur banyak sekali sentimen intoleransi, itu yang harus kita cegah,” imbuhnya.

Salah satu yang dilakukan pemerintah adalah sosialisasi yang dilakukan Kementerian Agama bekerja sama dengan Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM), kampanye moderat sejak dini.

Alissa Wahid mengatakan kegiatan ini salah satu tujuannya untuk mempersiapkan anak muda agar tidak termakan sentimen agama yang menanamkan kebencian.

Apalagi dewasa ini media sosial memberi pengaruh besar terhadap penyebaran informasi.

Berdasarkan riset internasional, Indonesia, India, dan Amerika Serikat itu penggunaan sentimen kebencian atas dasar agama itu kuat sekali pada pemilihan presiden.