Paras Ayu Sniper Ukraina, Senjata Mematikan di Medan Perang
Ada juga warganet yang mencoba menganalisis soal wanita sniper.
Analis menilai perempuan lebih ideal menjadi penembak jitu lantaran memiliki kelincahan alami dengan senjata yang tidak dimiliki banyak pria.
Sniper perempuan umumnya lebih mudah mengantisipasi kemungkinan terdorong mundur saat menembak, sehingga tembakannya sangat akurat.
Charcoal bergabung dengan marinir Ukraina pada 2017 dan menghabiskan bertahun-tahun memerangi separatis pro-Kremlin di Donetsk dan Luhansk.
Setelah lama bertugas di timur Ukraina, Charcoal meninggalkan angkatan bersenjata pada Januari, atau hanya beberapa minggu sebelum Presiden Putin memerintahkan pasukannya menyerang tetangga pada 24 Februari.
Sniper cantik ini kemudian sukarela kembali ke garis depan.
"Kami harus mengusir mereka. Orang-orang itu bukan manusia. Bahkan kaum fasis tidak sekeji ini. Kami harus mengalahkan mereka," kata Charcoal seperti dalam laporan The Times.
Charcoal yang selalu menjaga setengah wajahnya tertutupi saat keluar dari persembunyiannya itu, sering dibandingkan dengan penembak jitu legendaris kelahiran Ukraina Lyudmila Pavlichenko.
Sniper cantik Ukraina menjadi idola baru membuat warga setempat makin bersemangat melawan invasi Rusia.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News