Mengamuk Lalu Rusak Sanggah, Aplikator Rumah Tahan Gempa Ditemukan Tewas di Kamar
bali.jpnn.com, LOMBOK UTARA - Entah apa yang merasuki jiwa I Gusti Putra, warga Dusun Prawira, Desa Sokong, Tanjung, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Tanpa alasan jelas, aplikator rumah tahan gempa (RTG) mengamuk lalu merusak sanggah (tempat persembahyangan) keluarga.
Yang mengejutkan, setelah masuk kamar, tak lama kemudian korban berusia 33 tahun itu ditemukan tewas, kemarin (31/8).
Baca Juga:
“Korban diduga mengalami depresi karena terlilit utang,” ujar Kapolsek Tanjung AKP WB Cahyono dilansir dari Radarlombok.co.id.
Menurut AKP WB Cahyono, berdasar keterangan keluarga, korban sedang ada masalah ekonomi lantaran utang.
Korban bahkan sempat didatangi oleh aparat atas pekerjaan yang ditangani beberapa hari lalu untuk dimintai pertanggungjawaban atas pekerjaannya tersebut.
“Keluarga sudah ikhlas dan menerima kematian korban sebagai musibah. Keluarga menolak dilakukan otopsi,” katanya.
Berdasar keterangan ibu kandungnya, sebelum tewas, korban secara tiba-tiba tanpa alasan yang jelas dan tidak ada komunikasi langsung mengamuk merusak Sanggah.
Sebelum ditemukan tewas di kamar, aplikator rumah tahan gempa I Gusti Putra mengamuk dan merusak sanggah, tempat persembahyangan milik keluarga
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News