Menpar Geram Kasus Rudapaksa Turis China di Bali, Minta Polisi Segera Tangkap Pelaku
Menurut Menpar Widiyanti, peristiwa tersebut tidak mencerminkan nilai-nilai kesantunan dan keramahan yang selama ini menjadi identitas bangsa dan budaya Indonesia.
"Kami sangat menaruh perhatian besar terhadap hal ini dan mendorong pihak yang berwenang untuk upaya investigasi dan penyelesaian secara tegas," kata Menpar Widiyanti.
Kemenpar, kata Menpar Widiyanti, berkomitmen untuk terus memperkuat peran semua pihak terutama keterlibatan masyarakat dalam mendukung terciptanya ruang pariwisata yang aman dan nyaman bagi wisatawan.
"Kemenpar tidak bisa bekerja sendiri.
Kami yakin dengan semangat yang sama kita dapat mewujudkan cita-cita pariwisata nasional yang memberikan dampak luas terhadap masyarakat," tutur Menpar Widiyanti.
Kasus rudapaksa yang dialami WNA Tiongkok, YA, berawal ketika korban bersama dengan enam orang temannya merayakan pesta malam pergantian tahun pada acara KAYA (Magic New Year’s Eve) di Utilis Warung, Nyangnyang Beach, Uluwatu, Bali, Selasa, 31 Desember 2024.
Sekitar pukul 01.20 WITA, Rabu, 1 Januari 2025, korban bersama enam orang temannya meninggalkan acara tersebut.
Namun, pada saat pulang ke tempatnya menginap, korban justru jadi korban rudapaksa driver ojol.
Menpar Widiyanti menegaskan tidak ada ruang sedikit pun atas tindakan-tindakan pidana di ruang pariwisata dan Indonesia secara umum.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News