Modus Pink Spa Menjajakan Bisnis Lendir: Pajang Terapis Pakai Lingeri, Sebegini Tarifnya
Para terapis muda itu lalu dipertontonkan dan bisa dipilih pengunjung di showing room Pink Palace Bali Spa.
Setelah memilih terapis yang diinginkan, resepsionis akan membawa pengunjung ke kamar yang disediakan.
Setelah berada di dalam kamar, terapis melakukan pijat tradisional sensasi dengan mempertontonkan seksualitas, salah satunya layanan wikwik di lokasi.
Untuk harga layanan pijat berbeda-beda tergantung dari menu yang dipilih dengan kisaran Rp 1 – 2,5 juta per sekali treatment.
Omset bisnisnya sangat menggiurkan mencapai Rp 3 miliar per bulan.
“Tarifnya berbeda-beda tergantung treatment yang dipilih,” kata AKBP Ketut Suarnaya.
Dari bisnis lendir ini, pasutri asal Australia, pemilik Pink Spa, Michael Jerome Le Grand alias MJLG, 46, dan sang istri, I Ynley Jane Le Grand alias YJLG, 44, ditetapkan sebagai tersangka.
Penyidik Polda Bali menetapkan keduanya sebagai tersangka setelah empat karyawan Pink Spa yang telah ditetapkan sebagai tersangka mengungkap keterlibatan pasutri asal Australia itu dalam bisnis lendir.
Praktik prostitusi yang dijalankan Pink Palace Bali Spa alias Pink Spa di Jalan Mertasari, Kerobokan Kelod, Kuta Utara, Badung, di luar nalar.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News