Terungkap, 3 WNA Desain Sendiri Ruangan Pabrik Narkoba, Dijual Melalui Darkweb

Vila tersebut disulap menjadi sebuah laboratorium narkoba rahasia (clandestine lab) yang memproduksi ganja dan bahan pokok ekstasi.
Menurut Komjen Wahyu Widada, narkoba yang diproduksi di clandestine lab kemudian dipasarkan melalui darkweb yang menyasar siapa saja yang ingin membeli barang haram itu.
Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa mengatakan desain vila yang dijadikan pabrik narkoba itu dirancang kedap suara dan jauh dari jangkauan sinyal.
Brigjen Mukti Juharsa mengatakan dua bersaudara Ivan Volovod dan Mikhayla Volovod memiliki latar belakang pendidikan yang memahami kerja bahan kimia.
Oleh karena itu, keduanya sangat terampil membuat laboratorium serta segala isinya.
"Katanya hanya belajar otodidak dari internet, tetapi menurut saya dia ahli kimia juga.
Bahan-bahannya ada yang beli dari online, ada dari Cina, ada dari Rumania, produksi ganja sudah dua kali," kata Brigjen Mukti Juharsa.
Dalam enam bulan menjalankan bisnis narkoba tersebut, para tersangka telah meraup keuntungan kurang lebih Rp 4 miliar. (lia/JPNN)
Bareskrim Polri mengungkap 3 WNA mendesain sendiri ruangan Pabrik Narkoba alias Clandestine Lab, hasil produksi narkoba dijual melalui Darkweb
Redaktur & Reporter : Ali Mustofa
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News