2 Korban Ledakan Kompor Mayat saat Ngaben Massal Meninggal, Amor Ring Acintya
Korban pertama meninggal pukul 20.00 WITA Sabtu malam (20/8), satu lagi Minggu (21/8) pukul 07.12 WITA,” ujar Kabag Humas RSUP Prof Ngoerah, Dewa Ketut Kresna, di Denpasar.
Sebelumnya, kedua korban dirawat di ruang ICU unit luka bakar RSUP Prof Ngoerah untuk distabilkan kondisinya terlebih dahulu.
Di antara enam pasien ledakan kompor saat Ngaben massal di Desa Adat Selat, Desa Belega, Gianyar, Jumat (19/8) malam yang dilarikan ke Denpasar, dua korban merupakan korban terparah.
Setelah dinyatakan meninggal dunia, dua korban ledakan kompor di Gianyar dibawa ke rumah duka.
Insiden maut bermula pada Jumat (19/8) pukul 18.45 WITA saat digelar upacara Ngaben massal di Setra Desa Adat Belega, Blahbatuh, Gianyar.
Upacara Ngaben massal untuk membakar tulang belulang atau kerangka jenazah ini diikuti 14 kelompok dan 64 sawe.
Sekitar pukul 19.30 WITA, tabung minyak kompor jenazah tiba-tiba meledak di lokasi pembakaran Sawa kelompok Arya Tanmundur (pembakaran yang terakhir).
Tabung minyak berisi bahan bakar solar tiba-tiba meledak yang mengakibatkan terjadinya kebakaran dengan menimbulkan korban luka bakar, baik dari petugas kompor maupun semeton setempat yang berada di lokasi kejadian.
Kabar duka, dua korban ledakan kompor mayat saat upacara Ngaben Massal di setra desa Belega meninggal dunia, amor ring acintya
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News