Duh, Dandim Buleleng Gagal Upayakan Mediasi, Warga Korban Pemukulan: Kami Bukan Teroris!
bali.jpnn.com, SINGARAJA - Upaya mediasi yang digagas Dandim 1609/Buleleng Letkol Inf Muhammad Windra Lisrianto untuk menyelesaikan kasus pemukulan yang dialami dirinya dan anak buahnya, belum menemukan titik terang.
Pihak warga yang menjadi pelaku sekaligus korban pemukulan anggota TNI Kadek Diki Okta, 20, belum menyetujui permintaan tersebut.
Karena belum ada titik temu, Dandim Buleleng Letkol Inf Muhammad Windra Lisrianto didampingi anak buahnya yang menjadi korban pemukulan dan 9 Danramil di Kabupaten Buleleng mengadukan kasus tersebut ke polisi, kemarin (23/8) malam.
Hingga kini belum ada pernyataan resmi dari pihak Desa Sidatapa. Namun lewat media sosial, korban Kadek Diki Okta sempat mengunggah keluhannnya.
"Masyarakat dicegat dipaksa untuk swab. Saya korban kekerasan oknum aparat yang arogan. kami bukan teroris, kami bukan maling," tulisnya di media sosial.
Bentrok antara warga dengan TNI bermula ketika Tim Cakra Nanggala menghentikan dua orang pemuda yang melintas di lokasi swab antigen massal tanpa menggunakan masker.
Namun, keduanya menolak untuk berhenti.
Tak sampai disitu, dua pemuda yang berboncengan itu malah menabrak salah satu Tim Cakra Nanggala Kopda Made Sastrawan.
Upaya mediasi yang digagas Dandim Buleleng Letkol Windra untuk menyelesaikan kasus pemukulan gagal tercapai. Pihak warga menolak justru mengunggah di medsos
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News