Brigjen Yassin: KM Yunicee Kelebihan Muatan, Air Masuk Deck Sebelum Kapal Tenggelam

Rabu, 11 Agustus 2021 – 19:29 WIB
Brigjen Yassin: KM Yunicee Kelebihan Muatan, Air Masuk Deck Sebelum Kapal Tenggelam - JPNN.com Bali
Tim SAR mengevakuasi penumpang KMP Yunicee yang selamat di perairan Ketapang, Banyuwangi, beberapa waktu lalu. (dok.ngopibareng.id)

bali.jpnn.com, JAKARTA - Ditpolairud Baharkam Mabes Polri resmi menetapkan tiga orang tersangka kasus tenggelamnya KMP Yunicee di perairan Gilimanuk, Bali, Selasa malam (29/6).

Ketiganya yakni nakhoda KMP Yunicee berinisial IS, kepala cabang berinisial NW, dan Syahbandar Korsatpel BPTD Pelabuhan Ketapang berinisial RMS.

Berdasar penyidikan Ditpolairud Baharkam Mabes Polri terungkap, kapal berusia 29 tahun tersebut kelebihan muatan saat insiden terjadi.

“Akibat beban berlebihan, kapal hilang keseimbangan saat melakukan manuver menuju Pelabuhan Gilimanuk,” kata Direktur Korpolairud Baharkam Mabes Polri Brigjen Mohammad Yassin Kosasih dikutip Radarbali.id.

Menurut Brigjen Yassin Kosasih, pada saat berangkat dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, bobol kapal mencapai 229,950 kilogram.

Padahal, batas ideal garis muat kapal hanya 35 ton. “Bobot ideal KMP Yunicee dengan penumpang hanya 35 ton. Jadi, pada saat kejadian, kapal memuat enam kali lipat dari batas ideal,” ujarnya.

Berdasar penyidikan terungkap, pada saat kapal berlayar, muatan yang sangat berat mengakibatkan air masuk ke dalam deck dan menyebabkan kapal miring ke kiri.

“Kondisi ini makin diperparah dengan kendaraan yang tidak di-lasing atau diikat. Sehingga menyebabkan kapal tenggelam,” bebernya.

Berdasar penyidikan Ditpolairud Baharkam Mabes Polri terungkap, kapal berusia 29 tahun tersebut kelebihan muatan saat insiden terjadi.
Facebook JPNN.com Bali Twitter JPNN.com Bali Pinterest JPNN.com Bali Linkedin JPNN.com Bali Flipboard JPNN.com Bali Line JPNN.com Bali JPNN.com Bali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News