Korupsi LPD Anturan Buleleng Diwarnai Pengancaman, Deposan Bergerak

Para deposan mendesak agar kasus pengancaman itu diproses tuntas.
"(Mereka, Red) meminta kejelasan terkait penanganan kasus pengancaman terhadap Korlap Paguyuban Deposan LPD Anturan," ujar Kasi Intel Kejari Buleleng AA Ngurah Jayalantara.
Massa nasabah LPD Anturan berjumlah 29 orang.
Mereka datang sekitar pukul 09.00 WITA diterima langsung Kasi Intel dan Tim Penyidik Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Buleleng.
Gung Jayalantara, sapaan akrabnya menegaskan penanganan kasus tindak pidana korupsi pada LPD Anturan diproses tegas tanpa pandang bulu.
"Tidak memandang kelompok dan tidak dapat dipengaruhi oleh siapa pun," kata Gung Jayalantara, kepada JPNN.com.
Dia menambahkan bahwa saat ini kasus tersebut masih dalam proses penyidikan, termasuk memeriksa sejumlah saksi terkait fakta-fakta baru yang terungkap.
"Termasuk salah satunya polis asuransi yang dimiliki oleh para pengurus serta mengoptimalkan aset recovery milik LPD Anturan," bebernya.
Korupsi LPD Anturan Buleleng yang melibatkan tersangka NAW diwarnai pengancaman, Deposan LPD Anturan bergerak
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News