Republik Islam Iran Marah Arab Saudi Penggal 41 Muslim Syiah, Kemenlu Kecam Keras
Media Nor News yang dekat dengan para petinggi di Tehran memberitakan bahwa pemerintah Iran telah memutuskan untuk menunda semua pembicaraan dengan pihak Saudi.
"Iran memutuskan untuk menangguhkan pembicaraan dengan Arab Saudi," tulis media online tersebut tanpa menyebutkan alasan penangguhan dilasir dari JPNN.com.
Tidak ada pernyataan mengenai kapan perundingan tersebut akan dilanjutkan.
Pertemuan kelima antara negosiator Saudi dan Iran tadinya dijadwalkan akan berlangsung di Irak pada pekan ini.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh mengecam eksekusi massal oleh Kerajaan Arab Saudi.
Dia menyebut tindakan tersebut melanggar prinsip-prinsip dasar hak asasi manusia. "Dan hukum internasional," tulis media pemerintah Iran.
Arab Saudi dan Iran selama bertahun-tahun telah mendukung pihak yang berseberangan dalam konflik regional, termasuk di Suriah, Lebanon, dan Irak.
Ketegangan antara kekuatan Sunni dan Syiah itu makin menjadi-jadi dalam perang saudara Yaman, di mana Saudi memimpin koalisi negara-negara Arab melawan gerakan Houthi yang bersekutu dengan Iran.
Republik Islam Iran marah besar kepada Kerajaan Arab Saudi yang telah memenggal 41 Muslim Syiah Sabtu (12/3), Kemenlu Iran langsung mengecam keras
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News