Bule Kanada Sebut 70 Persen Wisatawan ke Bali Turis Backpacker, Tolak Diskriminasi
Dia mengatakan, keberadaan para turis backpacker sebetulnya ikut andil mempromosikan Bali ke dunia internasional.
Dia menegaskan, jika pemerintah terus melempar narasi backpacker sebagai segmen yang mesti disaring saat keran pariwisata mancanegara dibuka, justru itu akan merugikan Bali.
“Kalau alasannya tidak berikan dampak ekonomi, bisa dilihat berapa turis yang jalan-jalan sampai ke desa.
Itu turis kelas backpacker yang minimal mereka bisa kasih uang ke pedagang kecil,” imbuh Michael lagi.
Lantaran itu dia menyayangkan stigma yang muncul turis ke Bali dengan modal tas ransel sebagai turis miskin.
“Belum tentu mereka miskin. Keperluan agar tidak ribet, hanya membawa perlengkapan seperlunya lalu bisa keliling bebas bukan berarti miskin,” paparnya.
Michael mengatakan, sebenarnya ada keuntungan dengan mendatangkan turis backpacker.
Mereka cenderung berlibur dengan masa liburan yang lebih lama dari turis kebanyakan.
Bule Kanada yang menetap cukup lama di Bali, Michael alias Nyoman Seraya mengatakan, 70 persen wisatawan ke Bali adalah turis backpacker, tolak diskriminasi
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News