Subak Spirit Festival 2024: Edukasi Krama Bali Jaga Sawah dengan Pentas Seni
Lomba Menangkap Belut menjadi salah satu kontes yang paling seru, menghadirkan suasana penuh kegembiraan dan menghidupkan kembali keterampilan tradisional menangkap belut di sawah.
Arena panggung juga diramaikan penampilan tarian kreasi unik seperti Siat Sipat dari SMAN 2 Amlapura dan Tari Kreasi dari SMPN 4 Bebandem.
Tampil juga Tari Jatayu yang penuh makna, Tari Munggah Nini yang sakral, hingga Tari Kontemporer Sejak Padi Mengakar yang menggambarkan siklus padi sebagai sumber kehidupan di Bali.
Selain itu ada pertunjukan wayang dan tarian Joged Bumbung menambah kekayaan budaya yang ditampilkan kepada pengunjung.
“Kami melibatkan anak-anak di sekitar sini untuk tampil di panggung. Mereka adalah generasi penerus,” kata Dibal Ranuh.
Subak Spirit Festival 2024 ini juga menekankan dukungan Bali terhadap program ketahanan pangan berkelanjutan, yang menjadi inti dari sistem Subak.
Dengan menghormati praktik pertanian tradisional dan sistem irigasi ini, festival memperlihatkan pentingnya pendekatan pembangunan yang seimbang, mengutamakan pelestarian ekologi, kesinambungan budaya, dan ketahanan pangan.
“Sawah adalah rumah kita bersama yang harus dilindungi, dipelihara, dan diwariskan kepada generasi mendatang,” tutur Dibal Ranuh.
Ajang ini sekaligus mempertegas komitmen Bali untuk menjaga warisan budaya sekaligus mendukung ketahanan pangan berkelanjutan dalam sistem Subak.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News