Hama Lalat Menyerang Kawasan Kintamani Bali, Menteri Sandi Minta Memperketat CHSE
bali.jpnn.com, DENPASAR - Serangan hama lalat menyerang kawasan wisata Kintamani, Bangli, Bali, sejak beberapa hari terakhir.
Serangan hama lalat terjadi karena petani setempat menggunakan pupuk alami yang berasal dari kotoran ayam untuk menyuburkan tanah di kawasan pertanian Kintamani.
Serangan hama lalat ini rupanya sampai terdengar ke telinga Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.
Baca Juga:
Menteri Sandiaga Uno meminta pelaku pariwisata memperketat penerapan kebersihan, kesehatan, keamanan, dan keberlanjutan lingkungan (CHSE) untuk menekan dampak serangan hama lalat.
“Saya ingin kembali mengingatkan Standar Nasional Indonesia (SNI) CHSE ini diterapkan,” kata Menteri Sandiaga Uno di Badung, Bali, Kamis (11/1).
Menparekraf Sandiaga Uno mengapresiasi para petani di kawasan sejuk itu karena memanfaatkan pupuk nonkimia sebagai implementasi nyata kegiatan yang mendukung pariwisata hijau.
Namun, hal tersebut menimbulkan dampak tersendiri karena mengundang hama lalat yang bertambah banyak di kawasan wisata itu.
“Penggunaan pupuk dari kotoran ayam ini memudahkan petani dan sangat efektif dalam konsep ekonomi hijau karena nonkimia, tetapi ternyata ada dampak dari segi perkembangbiakan masif lalat,” ujar Menteri Sandiaga Uno.
Hama lalat dikabarkan menyerang kawasan wisata Kintamani Bangli Bali, Menparekraf Sandiaga Uno minta memperketat CHSE
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News