Kesenian Sakral Bali Mulai Terdegradasi, Disbud & Dinas PMA Turun Tangan

Senin, 04 Juli 2022 – 11:19 WIB
Kesenian Sakral Bali Mulai Terdegradasi, Disbud & Dinas PMA Turun Tangan - JPNN.com Bali
Para penari rejang membawakan tarian di area pura di Buleleng. Foto: Disbud.Bulelengkab.go.id

bali.jpnn.com, DENPASAR - Maraknya kesenian sakral yang dijalankan tidak pada tempatnya dan tidak memenuhi kriteria-kriteria seni mengundang perhatian Dinas Kebudayaan Bali.

Bahkan, ada tari rejang yang digunakan untuk mencari rekor MURI, dijadikan untuk penyambutan, dan keluar dari uger-uger (aturan) seni sakral.

Jika hal ini dibiarkan dikhawatirkan terjadi degradasi nilai tarian itu.

Oleh karena itu, Dinas Kebudayaan Bali menggandeng Dinas Pemajuan Masyarakat Adat (PMA) setempat memberikan pemahaman kepada para bandesa adat terkait dengan seni sakral.

"Selain merupakan arahan dari pimpinan, kami juga menerima banyak masukan dari para pakar terkait kondisi ini," kata Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Provinsi Bali I Gede Arya Sugiartha.

Setelah memberikan pemahaman kepada bendesa adat, kalau diperlukan, mungkin akan dikeluarkan SE tentang perlindungan seni sakral.

Seni sakral adalah seni yang diciptakan melalui proses sakralitas yang hal itu termaktub dalam Perda No. 4 Tahun 2020.

Untuk tari-tari yang ada pakem akan diperkuat lagi dengan membukukan pakem-pakem kesenian tersebut, agar jangan justru kesenian yang mendominasi dibanding kesenian pokoknya.

Kesenian sakral Bali mulai terdegradasi dan jauh dari nilai-nilai sakral, Disbud & Dinas PMA akhrinya turun tangan
Facebook JPNN.com Bali Twitter JPNN.com Bali Pinterest JPNN.com Bali Linkedin JPNN.com Bali Flipboard JPNN.com Bali Line JPNN.com Bali JPNN.com Bali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News