Kesenian Sakral Bali Mulai Terdegradasi, Disbud & Dinas PMA Turun Tangan

Senin, 04 Juli 2022 – 11:19 WIB
Kesenian Sakral Bali Mulai Terdegradasi, Disbud & Dinas PMA Turun Tangan - JPNN.com Bali
Para penari rejang membawakan tarian di area pura di Buleleng. Foto: Disbud.Bulelengkab.go.id

Budayawan Prof Dibia mengaku sudah cukup lama mengamati perkembangan kesenian Bali dan merasakan kekhawatiran tersebut.

Menurut Prof Dibia, sekulerisasi terjadi akibat tergeser fokus-fokus kesenian sakral dari semula sebagai persembahan menjadi sajian yang menghibur dan menarik perhatian penonton manusia.

Banyak yang melihat fenomena ini sebagai suatu hal yang biasa, bukti terus berdenyut kreativitas seni budaya dan dianggap sebagai inovasi dari seniman.

Namun, tak sedikit pula yang khawatir bahwa ini jelas-jelas menunjukkan degradasi terhadap nilai-nilai kesucian kesenian yang selama ini dimuliakan.

Ada enam ciri-ciri seni sakral.

Pertama, menggunakan benda dan simbol sakral.

Kedua, melibatkan proses penyucian.

Ketiga dilakukan oleh orang-orang pilihan.

Kesenian sakral Bali mulai terdegradasi dan jauh dari nilai-nilai sakral, Disbud & Dinas PMA akhrinya turun tangan
Facebook JPNN.com Bali Twitter JPNN.com Bali Pinterest JPNN.com Bali Linkedin JPNN.com Bali Flipboard JPNN.com Bali Line JPNN.com Bali JPNN.com Bali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News