Kiat Perajin Bambu di Bona Bertahan saat Pandemi: Beralih Produksi Gazebo, Dibanderol Rp 5 Juta

Menurut perajin asal Banjar Kebon Kelod, Desa Bona, Gianyar, setelah pandemi lebih sering menerima pesanan pembuatan gazebo untuk vila ataupun juga rumah tinggal yang mayoritas berada di Kabupaten Badung, Bangli, dan Kota Denpasar.
Pemesannya tidak hanya masyarakat lokal, tetapi juga ada sejumlah turis asing yang masih tinggal di Pulau Dewata.
Untuk gazebo ukuran terkecil (1 meter x 1 meter) berbahan bambu dengan atap ilalang dijual seharga Rp 3 juta.
Untuk gazebo ukuran yang lebih besar (1,5 meter x 1,5 meter) dibanderol dengan harga Rp 5 juta.
Selain memproduksi gazebo, Wayan Suja yang telah menjadi perajin bambu sejak umur 9 tahun juga memproduksi gantungan baju dan tempat hiasan lampu taman berbahan bambu dan meja makan.
"Karena saya tidak mempunyai sawah, membuat kerajinan bambu ini menjadi sumber penghidupan, sehingga mau tidak mau harus tetap menekuni ini.
Tentunya dengan mengikuti permintaan konsumen," bebernya. (antara/lia/jpnn)
Kiat perajin bambu di Desa Bona Gianyar bertahan saat pandemi Covid-19 patut ditiru: Mereka beralih produksi gazebo untuk berkreasi, harga dibanderol Rp 5 juta
Redaktur & Reporter : Ali Mustofa
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News