Wisatawan Kembali Jadi Korban Penipuan di Labuan Bajo, ASITA NTT Kritik Keras, Simak Baik-baik

bali.jpnn.com, LABUAN BAJO - Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Nusa Tenggara Timur (NTT) meminta agar wisatawan yang hendak berwisata ke Labuan Bajo, Manggarai Barat, atau wilayah lain mewaspadai agen perjalanan wisata ilegal yang menawarkan layanan secara digital.
"Wisatawan jangan mudah terbuai dengan tawaran atau promosi berwisata karena banyak agen-agen liar, yang ilegal beroperasi, yang pada akhirnya merugikan wisatawan sendiri," kata Ketua Asita NTT Abed Frans.
Pihaknya menginginkan agar peristiwa penelantaran sejumlah wisatawan seperti yang terjadi di Labuan Bajo, tidak terjadi lagi di berbagai destinasi wisata lain di NTT.
Baca Juga:
Pada Januari 2022, Labuan Bajo juga dihebohkan dengan peristiwa penelantaran sejumlah wisatawan oleh sebuah agen operator tur Cakrawala Traveller yang berasal dari Bogor, Jawa Barat.
Dalam kasus ini Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif, dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Barat telah memberikan sanksi tegas berupa larangan menjual paket wisata Labuan Bajo selama 1 tahun.
Kasus penipuan kembali terulang dan menimpa seorang selebgram Kellycourtneyy yang mengaku ditipu oleh salah satu agen perjalanan wisata di Labuan Bajo.
Dalam unggahannya, Kellycourtneyy mengaku telah membayar Rp 12 juta untuk perjalanan wisata selama tiga hari dua malam untuk enam pack di Labuan Bajo.
Abed Frans mengatakan munculnya peristiwa seperti ini merupakan bagian dari masalah digitalisasi, yang menghadirkan banyak kemudahan.
Wisatawan kembali jadi korban penipuan di Labuan Bajo, ASITA NTT lontarkan kritik keras, simak baik-baik
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News
BERITA TERKAIT
- Kapal Pengangkut Turis Asing dari Bali Bermasalah di Selat Lombok, SAR Bergerak
- Vaksinasi Booster di Buleleng Capai Target Hari Ini, Simak Rencana Satgas Covid-19 Selanjutnya
- Kementerian ESDM Eksplorasi Gas Bumi di Lepas Pantai Bali, BP Exploration Jadi Pemenang Lelang
- AKBP Ranefli: Jangan Ada yang Berani Menimbun, Pasti Kami Tindak
- Yayasan Puri Kauhan Ubud Gelar Sastra Saraswati Sewana 2022 Sambut KTT G20, Tujuannya Mulia
- Upacara Melasti di Desa Adat Buleleng Dibatasi, Utamakan Prokes Covid-19