Desa Penyangga Bandara & Tol Antisipasi Jam Rawan Pelanggaran Nyepi, Ada Sanksi

Desa Adat Tuban menurunkan 133 personel terdiri dari 16 prajuru adat dan sisanya pecalang dibantu satuan lingkungan termasuk warga non-Hindu.
Gede Agus Suyasa mengatakan sejak pukul 06.00 WITA hingga sore ini suasana Desa Adat Tuban relatif aman terkendali.
Desa Adat Tuban tergolong wilayah strategis yang warganya heterogen dan aktivitas sehari-harinya padat karena dihimpit bandara dan tol.
“Nyepi pada tahun ini suasananya sangat kondusif.
Namun, kita mengantisipasi yang kedua (jam rawan) di maghrib atau sore memasuki jam 6 itu rawan karena suasananya semakin gelap,” ujar Gede Agus Suyasa.
Meski Bandara Gusti Ngurah Rai dan Tol Bali Mandara termasuk objek yang dijaga, Gede Agus mengatakan tak ada penebalan khusus.
Pasalnya, yang lebih menjadi pengawasan adalah kawasan pemukiman.
Untuk warga yang melanggar, berdasar perarem yang diputuskan oleh bandara dan prajuru saat paruman bulan Februari 2025, akan ada sanksi adat.
Pecalang Desa Adat Tuban melakukan penyisiran dan mengecek setiap sudut bandara dan Tol Bali Mandara memastikan tak ada pelanggaran selama Nyepi
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News