Investor Asing Bermasalah di Bali Bejibun, Temuan BKPM Mengejutkan

bali.jpnn.com, DENPASAR - Direktur Wilayah Lima Kementerian Hilirisasi dan Investasi/BKPM Andy Sugiharto mengatakan telah menertibkan penanaman modal asing (PMA) di Bali, baik yang fiktif hingga melakukan pelanggaran tidak sesuai izin.
Kementerian Hilirisasi dan Investasi/BKPM telah mencabut Nomor Induk Berusaha (NIB) sebanyak 267 perusahaan PMA pada November 2024.
NIB itu didapatkan melalui fasilitas Online Single Submission (OSS).
“Yang kami tertibkan adalah badan usaha investasi PMA, tetapi wujud (usaha) tidak ada, orangnya ada,” ujar Andy Sugiharto di Bandara Gusti Ngurah Rai dilansir dari Antara.
Andy Sugiharto tidak merinci jumlah perusahaan yang fiktif dan yang tidak merealisasikan nilai investasi sesuai NIB yang sudah diberikan kepada 267 PMA itu.
Yang jelas, perusahaan asing memiliki kategori perusahaan besar, sehingga harus berinvestasi di Indonesia dengan nilai di atas Rp 10 miliar.
Namun, berdasar survei di lapangan, sektor usaha yang dijalankan PMA misalnya restoran hanya memiliki nilai investasi kecil atau tidak sampai Rp 10 miliar.
Menurut Andy Sugiharto, lolosnya PMA yang fiktif hingga tidak sesuai realita dan bisa mendapatkan NIB tidak dapat dibebankan kepada satu pihak.
Kementerian Hilirisasi dan Investasi/BKPM telah mencabut Nomor Induk Berusaha (NIB) sebanyak 267 perusahaan PMA di Bali pada November 2024.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News