Info BMKG: 713 Petir Menyambar Bali Seminggu Terakhir, Dominan di Tabanan

Berdasarkan analisis temporal Stasiun Geofisika Denpasar, banyaknya petir yang terjadi di Kabupaten Tabanan mengindikasikan tingginya potensi pembentukan awan konvektif atau awan hujan di wilayah itu.
Banyaknya petir ini terjadi saat siklon tropis 96S berubah menjadi Siklon Tropis Zelia terpantau di wilayah barat Australia.
Siklon tropis itu memberi pengaruh cuaca buruk di beberapa wilayah di Indonesia termasuk Bali.
Menurut Rully Oktavia Hermawan, awan cumulonimbus (CB) merupakan awan yang paling sering menghasilkan sambaran petir.
Menurut BMKG, meski banyak terjadi sambaran petir, tetapi ditinjau dari segi kerapatan wilayah, aktivitas petir itu termasuk kategori rendah, yakni kurang dari delapan sambaran petir per kilometer persegi.
Berdasar data BMKG, selama Desember 2024 terjadi 558.347 kali sambaran petir di Bali dan pada Januari 2025 sebanyak 478.845 kali sambaran petir.
Selama Januari 2025 petir dari awan ke tanah juga mendominasi, yakni 59 persen dan sisanya petir dalam awan sebanyak 41 persen.
Dari sisi kerapatan sambaran petir pada Januari 2025, kategori tinggi terjadi di beberapa daerah di Buleleng, Tabanan, Jembrana, Badung dan Kota Denpasar.
Berdasar data BMKG, 713 petir menyambar Bali saat cuaca buruk terjadi pada periode pengamatan 7 - 13 Februari 2025.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News