Disnaker ESDM Bali Sentil Kelangkaan LPG 3 Kg, Terindikasi tak Tepat Sasaran
Ia hanya memastikan cukup sembari menunggu kedatangan kuota LPG 3 kg untuk Provinsi Bali pada 2025.
“Sebetulnya kalau itu (jumlah stok tambahan) sudah sesuai teori dengan data rumah tangga sasaran ditambah UMKM yang memang tepat, itu aman.
Pertanyaannya, kenapa jadi tidak aman? Ya berarti indikasinya banyak yang tidak tepat sasaran,” ujar Kadisnaker ESDM Bali.
Kadisnaker ESDM Bali mengakui yang menjadi kendala mereka adalah memastikan LPG 3 kg tepat sasaran dengan harga jual Rp 18 ribu di pangkalan dengan menunjukkan NIK setiap pembelian.
Namun, fakta di lapangan, masih banyak penggunaan yang tidak tepat sasaran.
Pihaknya bahkan tak bisa mengontrol ketika terjadi lonjakan harga di pengecer.
“Kalau di pengecer pemerintah tidak akan bisa kendalikan, kemudian kaitannya dengan tidak tepat sasaran ini bukan tugasnya dinas teknis saja tapi semua komponen pemerintah di kabupaten/kota,” ucap Kadisnaker ESDM Bali Ida Bagus Setiawan.
“Tugas kami mengajukan kuota LPG subsidi berdasarkan KTP Bali.
Menurut Kadisnaker ESDM Bali, penyebab kelangkaan LPG 3 kg pada Januari 2025 ini adalah stok yang digunakan merupakan tambahan dari Desember 2024.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News