Massa di Bali Bergerak, Kawal Putusan MK dengan Simbol Kematian
bali.jpnn.com, DENPASAR - Mahasiswa dan masyarakat umum di Bali akhirnya ikut turun ke jalan mengawal putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
Dari depan gerbang Universitas Udayana (Unud), Denpasar, Jumat (23/8), massa aksi berpakaian gelap mulai berjalan pukul 14.30 WITA.
Mereka berjalan sambil menggotong wadah jenazah dan memutar gamelan baleganjur khas upacara Ngaben.
Setelah berjalan sekitar 200 meter, di persimpangan jalan massa aksi memutar wadah jenazah sambil menyanyikan kidung kematian yang biasa dibawakan para wanita saat mengiringi jenazah ke kuburan untuk dikremasi.
Iya, dalam aksi demo hari ini, massa di Bali mengambil konsep Ngaben atau upacara kematian khas Agama Hindu untuk mengawal putusan MK.
“Itu dari kawan-kawan konsepnya Ngaben.
Artinya kami bisa bilang demokrasi saat ini kami analogikan sudah mati, sudah dipermainkan secara terang-terangan, sudah dilucuti secara terang-terangan,” kata Ketua BEM Universitas Udayana Wayan Tresna Suardiana.
“Demokrasi pada hari ini mati, kami dengan kearifan lokal Bali juga menyiapkan konsep seperti tadi, Ngaben.
Mahasiswa dan masyarakat umum di Bali akhirnya ikut turun ke jalan mengawal putusan Mahkamah Konstitusi (MK), Jumat (23/8) siang.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News