Ubud Village Jazz Festival 2024 Berakhir, Kopi Dangdut Jadi Lagu Penutup, Amazing
Wisatawan Belanda yang menjadi penikmat setia Ubud Village Jazz Festival 2024, Marjan berbagi pengalamannya menikmati festival ini.
"Ini adalah kesembilan kalinya saya datang ke festival ini, dan saya sungguh-sungguh menikmatinya. Saya akan terus datang setiap tahunnya.
Setiap tahunnya festival ini menghadirkan pengalaman yang berbeda," ujar Marjan.
Musik jazz, dengan kekayaannya dalam makna dan interpretasi, bergantung pada persepsi, intelegencia, dan pengalaman pendengar.
Jazz sama kelahirannya dengan keroncong di Indonesia, lahir dari jeritan hati di bawah kolonialisasi Portugis di Batavia.
Mereka memainkan alat musik apa adanya, tetapi seiring zaman, Jazz kerap kali dianggap musik borjuis dan elite.
Meski demikian jazz tetap mampu memperlihatkan kerumitan teknik yang membuatnya terbuka terhadap interpretasi bebas di tengah keteraturannya.
Jazz mencakup berbagai sub-genre seperti Swing, Bebop, Ragtime, Smooth Jazz, Fusion Jazz, hingga yang paling kompleks, Free Jazz atau Avant-Garde Jazz.
Sthala Ubud Village Jazz Festival 2024 berakhir, Sabtu (3/8) malam kemarin. Festival dua hari ini berhasil menarik sekitar kurang lebih 3.000 pengunjung
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News