Driver Konvensional di Kawasan Wisata Lovina Buleleng Mengeluh, Dispar Angkat Bicara
Di lain sisi, wisatawan mayoritas telah menginstal aplikasi transportasi online di ponsel mereka sendiri.
Oleh karena itu, kata Kadispar Buleleng, tidak ada alasan untuk melarang atau memaksa penumpang untuk menggunakan transportasi yang dipilih.
"Kami akan mengkaji dan mencari solusi bersama sebagai upaya penyelesaian atas masalah ini,” ujar Kadispar Gede Dody Sukma Oktiva Askara dilansir dari laman Pemkab Buleleng.
Menurut Kadispar Buleleng, pihaknya telah mengambil langkah konkret untuk menyelesaikan masalah ini.
Salah satunya menciptakan wadah organisasi bagi para driver transportasi konvensional, meskipun organisasi ini belum memiliki badan hukum resmi.
Kadispar Buleleng mengatakan perlu ada solusi yang tepat untuk menjembatani kepentingan para pengusaha transportasi konvensional dan menjaga keseimbangan dalam industri transportasi di Buleleng.
Meskipun organisasi yang dibentuk para driver konvensional belum memiliki badan hukum, tetapi mereka telah berhasil menjalin kerja sama dengan pihak-pihak hotel.
Selain itu juga telah ditetapkan dengan pihak manajemen hotel terkait biaya tarif yang sesuai dengan tujuan yang dituju oleh tamu.
Para driver konvensional di Kawasan Wisata Lovina Buleleng mengeluh lantaran kalah bersaing dengan transportasi online, Dispar langsung cari solusi
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News