Harga Bawang Merah di Bali Melonjak, Tembus Rp 50 Ribu, Terdampak Perubahan Iklim

Minggu, 05 Mei 2024 – 09:40 WIB
Harga Bawang Merah di Bali Melonjak, Tembus Rp 50 Ribu, Terdampak Perubahan Iklim - JPNN.com Bali
Petani memilah hasil panen bawang merah di Desa Songan B, Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali. Foto: ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna

Lahan pertanian milik petani bawang menjadi lebih kering.

Akibatnya, para petani bawang merah di daerah Kintamani, Bangli, mengalami gagal panen yang diperkirakan mencapai setengah dari total luas tanam bawang merah.

Luas tanam bawang merah di Kabupaten Bangli mencapai 986 hektare, atau sekitar 86,34 persen dari total luas tanam di Pulau Bali sebesar 1.142 hektare.

Keterbatasan pasokan air mengakibatkan hanya dua dari tiga hektare lahan garapan bawang merah milik Ketut Lama yang teraliri air dengan optimal.

Sisanya, seluas satu hektare tanaman bawang merah minim pengairan sehingga tidak ada satu kilogram pun bawang yang bisa dipanen karena rusak.

“Kami kehilangan modal, dan sebagai kelanjutannya itu tidak menanam (bawang merah) karena El Nino, kemarau panjang,” kata Ketut Lama.

Kabupaten Bangli menjadi sentra penghasil bawang merah terbesar di Bali.

Lahan bawang merah tersebar di sejumlah desa di wilayah Kaldera Batur di antaranya Desa Songan A dan Songan B.

Harga bawang merah di Bali melonjak, tembus Rp 50 - 55 ribu, harga naik bukan karena acara keagamaan, tetapi terdampak perubahan iklim
Sumber ANTARA
Facebook JPNN.com Bali Twitter JPNN.com Bali Pinterest JPNN.com Bali Linkedin JPNN.com Bali Flipboard JPNN.com Bali Line JPNN.com Bali JPNN.com Bali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News