Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies di Bali Tinggi, Angkanya Mengerikan, Ini Imbauan Dinkes
![Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies di Bali Tinggi, Angkanya Mengerikan, Ini Imbauan Dinkes - JPNN.com Bali](https://cloud.jpnn.com/photo/bali/news/normal/2022/06/16/petugas-distan-buleleng-melakukan-vaksinasi-rabies-ke-anjing-mqhf.jpg)
“Stok memang sudah menipis karena tumbuhnya kesadaran masyarakat kalau digigit anjing langsung minta VAR,” ujar Kadinkes Bali.
Padahal jika mengacu pada prosedur, ketika masyarakat mendapat gigitan anjing peliharaan harus dilakukan pemantauan terhadap hewan tersebut.
Jika digigit anjing liar dapat segera mencari VAR ke fasilitas kesehatan terdekat dan disuntik sebanyak dua kali pada hari pertama, suntikan ketiga pada hari ke tujuh, dan suntikan keempat pada hari ke-14.
Kadinkes menambahkan bahwa pihaknya sudah mengajukan tambahan stok ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebanyak 100 ribu vial.
“Kami sedang menunggu pasokan VAR dari Kemenkes, mudah-mudahan akhir bulan November ini sudah dikirim ke Bali,” ucapnya.
Kadinkes mengatakan bahwa pihaknya tak ingin tebang pilih dalam pemberian vaksin, apalagi saat itu stok vaksin bagi manusia diprediksi cukup hingga akhir tahun yaitu sekitar 60 ribu vial.
“Kalau anjing peliharaan silakan pakai protokol dari Kemenkes.
Itu harus dikandangkan dan dilihat perkembangannya, ada waktu dua minggu tidak akan terlambat.
Kasus gigitan hewan penular rabies di Bali ternyata sangat tinggi, angkanya mengerikan, mencapai ribuan, ini imbauan Dinkes Bali
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News