Bappenas Minta Pemprov Bali Bangun LRT Pakai Pinjaman Dalam Negeri, Ternyata

bali.jpnn.com, DENPASAR - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyarankan Pemprov Bali mempertimbangkan opsi pendanaan dalam negeri untuk pembangunan moda transportasi Light Rail Transit (LRT), selain luar negeri.

Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyarankan hal tersebut saat bertemu Kepala Dinas Perhubungan Bali IGW Samsi Gunarta dan Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra.

Dana pinjaman dalam negeri ini nantinya dapat digunakan untuk membangun prasarana berupa terowongan, trek, stasiun, depo, dan konstruksi sipil lainnya.

“Menteri Monoarfa mendorong opsi pendanaan berupa pinjaman dalam negeri untuk memastikan kehadiran pemerintah dalam proyek ini,” kata IGW Samsi Gunarta, Rabu (4/10).

Menurut IGW Samsi Gunarta, Bali-Kerthi Development Fund (BDF) yang baru diluncurkan beberapa waktu lalu di Bali, bisa menjadi Special Purpose Vehicle (SPV).

BDF bisa dimanfaatkan untuk mengelola sumber dana nonpemerintah yang digunakan khusus untuk pembiayaan pembangunan Bali termasuk proyek pembangunan LRT.

"Kita sudah diminta harus mulai menyiapkan timeline dan menghitung mundur dari saat groundbreaking yang direncanakan di awal atau periode semester I tahun 2024 depan,” ujar IGW Samsi Gunarta.

IGW Samsi Gunarta mengatakan Pemprov Bali harus bergerak cepat karena proyek ini sudah bergulir sangat cepat.