Kekeringan di Buleleng Bali Meluas, BPBD Suplai Air Bersih ke Warga Terdampak
bali.jpnn.com, DENPASAR - Buleleng, Bali, masuk zona merah dengan status awas kekeringan.
Hampir seluruh kecamatan di Kabupaten Buleleng menjadi wilayah terdampak kekeringan yang puncaknya terjadi pada bulan Agustus dan September.
Mulai dari Kecamatan Banjar, Buleleng, Busungbiu, Gerokgak, Kubutambahan, Sawan, Seririt, Sukasada, dan Tejakula.
Berdasar catatan BPBD Buleleng, selama bulan Agustus – September, ada lima desa yang melaporkan kekurangan air bersih.
Terakhir, yakni Desa Kaliasem, Kecamatan Banjar, yang meminta bantuan air bersih karena bak pengisian air bersih di desa itu mengering.
“Memang ada permintaan air bersih dari beberapa desa, seperti di Kaliasem dan Selat, tetapi intensitasnya belum terlalu tinggi, masih bisa kita penuhi,” ujar Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Buleleng Putu Ariadi dilansir dari laman pemkab.
“Seperti di Kaliasem, misalnya, kebutuhannya satu banjar dengan kapasitas bak penampungan 10 ribu liter.
Kita bantu dua hari sekali pengisiannya,” imbuhnya.
Kekeringan di Buleleng Bali meluas saat musim kemarau tahun ini, BPBD Buleleng suplai air bersih ke warga terdampak
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News