Warning Menlu Retno Marsudi di Bali: Perairan Indo-Pasifik Harus Jadi Wilayah Damai

“Kita harus mencari cara dan sarana untuk mengatur perilaku kita di ranah maritim Indo-Pasifik,” ujarnya.
EAMF merupakan platform dialog kebijakan dan upaya bersama untuk mengembangkan pendekatan komprehensif terhadap kerja sama dan tata kelola maritim di Indo-Pasifik.
EAMF diikuti oleh 18 negara di bawah mekanisme East Asia Forum (EAS) yang mencakup 10 negara anggota ASEAN, serta Australia, China, India, Jepang, Selandia Baru, Korea Selatan, Rusia, dan AS.
Menlu RI Retno Marsudi lantas menyoroti pentingnya kerja sama di perairan Indo-Pasifik sebagai pendorong untuk membangun kepercayaan dan perdamaian abadi.
Menurutnya, kerja sama tersebut harus diarahkan untuk mengatasi dampak perubahan iklim terhadap laut, polusi dan puing-puing laut, dan kejahatan terorganisir transnasional, seperti IUU fishing.
Kerja sama juga penting dibangun untuk mengembangkan ekonomi biru, mempromosikan keselamatan maritim, dan mendukung penghidupan masyarakat pesisir.
“Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik sangat penting untuk membangun kebiasaan kerja sama di bidang maritim,” papar Retno Marsudi. (lia/JPNN)
Warning Menlu RI Retno Marsudi di Bali saat ajang EAMF ke-11: Perairan Indo-Pasifik harus menjadi wilayah damai
Redaktur & Reporter : Ali Mustofa
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News