Bali Belum Sepenuhnya Masuk Musim Kemarau, Ini Data BMKG Terbaru
Nyoman Gede Wiryajaya mengatakan BMKG belum perlu merilis peringatan dini iklim ekstrem dengan potensi kekeringan di Bali meski telah berstatus awas.
Saat ini wilayah yang berstatus waspada, yakni Kecamatan Seririt dan Banjar, keduanya berada di Kabupaten Buleleng, dan Selemadeg Timur di Kabupaten Tabanan.
Wilayah berstatus siaga, yakni Kecamatan Gerokgak, Sawan, Buleleng, Busungbiu, Sukasada, Tejakula, Kubutambahan di Kabupaten Buleleng.
Kemudian Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem; Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, dan Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana.
Status waspada itu artinya jumlah hari tanpa hujan paling singkat 21 hari dengan curah hujan dasarian kurang dari 20 milimeter.
Status siaga itu, jumlah hari tanpa hujan paling singkat 31 hari dengan curah hujan dasarian kurang dari 20 milimeter.
BMKG memperkirakan puncak musim kemarau di Bali terjadi pada Juli - Agustus 2023.
Menurut I Nyoman Gede Wiryajaya, kondisi ini dipengaruhi oleh kondisi El Nino yang diprediksi mulai akhir Juli 2023.
Pulau Bali belum sepenuhnya masuk musim kemarau lantaran masih ada hujan di sejumlah titik, ini data BMKG terbaru
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News