Musim Kemarau di Bali Meluas, BMKG Imbau Semeton Hemat Air
![Musim Kemarau di Bali Meluas, BMKG Imbau Semeton Hemat Air - JPNN.com Bali](https://cloud.jpnn.com/photo/bali/news/normal/2021/10/12/tim-damkar-karangasem-berjibaku-memadamkan-api-yang-membakar-x4j7.jpg)
Paling dominan diserap golongan rumah tangga mencapai 79,3 juta meter kubik.
Jumlah itu menurun dibandingkan pada 2020, karena dipengaruhi dampak pandemi Covid-19, yakni mencapai total 470,5 juta meter kubik dengan serapan paling besar masih rumah tangga, yakni mencapai 411,2 juta meter kubik dan niaga 42,4 juta meter kubik.
Total potensi air pada 2018 mencapai 6,84 miliar meter kubik atau 216,87 meter kubik per detik.
Jumlah itu menurun dibandingkan pada 2017 yang mencapai 7,58 miliar meter kubik atau 239,69 meter kubik per detik.
Sumber potensi air pada 2018, yakni air permukaan mencapai 6,55 miliar meter kubik per tahun, mata air 0,73 miliar meter kubik per tahun atau 208,83 meter kubik per detik, dan air tanah sebesar 0,29 miliar meter kubik atau 9,04 meter kubik per detik.
Namun, jumlah kebutuhan air bersih lebih tinggi dibandingkan ketersediaan air bersih, yakni mencapai 119,96 meter kubik per detik dari ketersediaan yang mencapai 101,23 meter kubik per detik. (lia/JPNN)
Musim kemarau di Bali meluas dan diperkirakan puncaknya pada Juli sampai Agustus 2023, BMKG mengimbau semeton untuk menghemat air
Redaktur & Reporter : Ali Mustofa
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News