Tak Ada KLB PD3I di Bali, Waspada Suspek Campak!
Kalau campak kita ada beberapa, tetapi tidak disebutkan sebagai KLB karena tidak menyebar,” ujar Raka Susanti.
Dinkes Bali menemukan satu kasus suspek campak di Kabupaten Klungkung, tetapi dalam waktu dua kali masa inkubasi tak ditemukan penularan ke sekitar.
Namun, Dinkes Bali tetap melakukan penyelidikan epidemiologi (PE), pengambilan sampel, dan penelusuran kontak.
“Tindakannya tentu kalau ada suspek kita PE, kita turun lapangan wawancara status imunisasinya bagaimana, apakah pernah bepergian ke daerah yang terjangkit.
Lalu surveilans mencari penyebabnya dan mendorong puskesmas melengkapi status imunisasi,” ucap Raka Susanti.
KLB PD3I muncul karena tingginya jumlah kasus yang ditemukan di Indonesia pada 2022, yaitu satu KLB Polio cVPDV2, 64 KLB campak, 10 KLB rubela, dan 126 KLB difteri.
Menurut Raka Susanti, penularan kasus tentu berpotensi terjadi, tetapi kembali melihat angka imunisasi yang tinggi menjadikan itu sebagai modal anak-anak di Bali tak terserang KLB PD3I.
“Penularan pasti berpotensi, Bali kan mobilisasinya tinggi ada kunjungan wisata, tetapi kita sudah membentengi diri dengan imunisasi tinggi dan merata.
Dinas Kesehatan mengeklaim tak ada KLB PD3I di Pulau Dewata, tetapi mesti mewaspadai suspek campak yang menyebar di Klungkung!
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News