Backlog di Bali Tinggi, Serapan Rumah Subsidi 2022 Capai 3.000 Unit

"Pembatasan pariwisata kemarin mempengaruhi ekonomi Bali.
Sekarang sudah mulai pulih, daya beli sudah mulai meningkat dan bank juga mulai memberikan pembiayaan untuk segmen pariwisata," kata Gede Suardita.
Gede Suardita mengharapkan harga dalam skema rumah subsidi bisa dinaikkan menjadi kisaran Rp 200 juta dari harga saat ini Rp 168 juta.
Menurut Gede Suardita, dengan harga Rp 200 juta per unit rumah subsidi itu, masih bisa menutupi biaya operasional.
Hitung-hitungannya, memakai skema bung subsidi sebesar lima persen per tahun dengan angsuran per bulan minimal Rp 1,1 juta dengan asumsi uang muka sebesar lima persen dari total harga Rp 200 juta.
Gede Suardita mengeklaim sejak 2019 harga rumah subsidi belum pernah ada kenaikan harga.
Padahal, harga sejumlah kebutuhan pembangunan rumah dan upah tenaga kerja setiap tahun meningkat.
Gede Suardita menambahkan perizinan persetujuan bangunan gedung saat ini juga dinilai masih rumit sehingga menjadi kendala bagi pengembang.
Kebutuhan rumah atau backlog di Bali tergolong tinggi mencapai 15.000, tetapi serapan rumah subsidi 2022 baru mencapai 3.000 unit
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News