Backlog di Bali Tinggi, Serapan Rumah Subsidi 2022 Capai 3.000 Unit

bali.jpnn.com, DENPASAR - Realisasi pembangunan rumah subsidi dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) pada 2022 mencapai 3.000 unit.
Realisasi itu naik dibandingkan 2021 mencapai sekitar 2.000 unit.
Ketua DPD REI Bali I Gede Suardita menjelaskan realisasi paling besar di Kabupaten Buleleng mencapai hingga 40 persen, kemudian sisanya di Tabanan, Karangasem dan Jembrana.
FLPP tidak tercatat di Denpasar, Gianyar dan Badung karena harga tanah yang mahal rata-rata kisaran Rp 260 juta - 300 juta per 100 meter persegi.
“Capaian realisasi ini berdasarkan catatan di sejumlah perbankan yang menyalurkan pembiayaan untuk rumah subsidi,” ujar Ketua DPD REI Bali I Gede Suardita.
Gede Suardita menyatakan pada 2023 DPD REI Bali menargetkan realisasi rumah subsidi mencapai 4.000 - 5.000 unit.
Ia mengharapkan target tersebut tercapai karena pandemi Covid-19 melandai dan aktivitas ekonomi di Bali kian membaik.
Kebutuhan rumah di Bali atau backlog perumahan masih tergolong tinggi yakni sekitar 15.000 unit.
Kebutuhan rumah atau backlog di Bali tergolong tinggi mencapai 15.000, tetapi serapan rumah subsidi 2022 baru mencapai 3.000 unit
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News