Kendaran Listrik di Bali Tunggu Skema Insentif, Target 145 Ribu Unit Pada 2026
"Karena pengurangan pajak kan sudah, harus dipertimbangkan juga kalau tahapan kurang di satu sisi artinya di mana kita akan mendapat pengganti pendapatan, tentunya ini peran pusat jadi penting," kata Ida Bagus Setiawan.
Di Bali sendiri, hal paling penting adalah kesiapan penyediaan ekosistem kendaraan listrik, lantaran selama ini permintaan sudah ada, tetapi tak dibarengi dengan ketersediaan unit dan infrastruktur.
"Permintaan kita ada, ketersediaan harus disiapkan, tidak berupa unit kendaraan listrik saja, tetapi infrastrukturnya.
Kalau unit belum siap rasanya masyarakat akan pikir-pikir juga karena ada yang konvensional," ucap Ida Bagus Setiawan.
Oleh karena itu, perlu adanya pembenahan dari hulu, agar target 145 ribu kendaraan listrik pada 2026 dapat terwujud.
"Kira-kira di kawasan mana prioritas, tetapi di sisi hulu harus siap, kalau tidak agak berat nanti kan kita ingin transformasi berkelanjutan.
Kalau ini belum disiapkan susah, karena dengan adanya penyiapan dari sisi hulu jelas perekonomian akan tercapai," jelasnya.
Berdasarkan data terakhir, saat ini pembelian kendaraan listrik khususnya motor di Bali baru mencapai sekitar 2 ribu unit, sementara yang meningkat saat ini adalah sepeda listrik.
Kendaran listrik di Bali masih menunggu skema pemberian insentif dari pemerintah untuk memenuhi target 145 ribu unit pada 2026
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News