Ranten Tak Menyangka Sang Istri Jadi Korban Gempa Turki: Keluarga Berusaha Ikhlas
Selanjutnya, mobil yang membawa peti jenazah Ni Wayan Supini dikawal oleh personel Polda Bali sampai di RSUD Klungkung.
Nyoman Ranten mengungkapkan dirinya tidak menyangka bahwa perjalanan pulang istrinya bakal seperti yang terjadi hari ini.
"Saya tidak menyangka kalau pulangnya seperti ini. Namun, apa boleh buat mungkin ini sudah jalannya, kami berusaha untuk ikhlas.
Istri saya sudah pulang meskipun dalam kondisi yang tidak kami harapkan. Itulah realitasnya," kata Nyoman Ranten.
Menurut Nyoman Ranten, istrinya Supini sangat berharap bisa mengubah keadaan ekonomi keluarga dengan menjadi terapis di Diyarbakir, Turki, setelah kehilangan pekerjaan akibat pandemi.
Namun, gempa magnitudo 7,8 yang menghantam Turki beberapa waktu lalu membuat perempuan yang dinikahinya pada 2002 lalu kehilangan segalanya.
Nyoman Ranten mengatakan untuk sementara jenazah sang istri akan dititipkan di RSUD Klungkung karena di desanya sedang ada upacara adat lain yang membuat rencana pemakaman akan dijadwalkan kembali.
Menurutnya, pihak keluarga akan berkoordinasi dengan krama (warga) desa.
Nyoman Ranten tak menyangka sang istri Ni Wayan Supini menjadi korban gempa Turki saat menjadi terapis: keluarga berusaha ikhlas
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News