Bali Tidak Kekurangan Pangan, Mangku Pastika: Stop Bergantung Pariwisata

Made Mangku Pastika lantas beranalogi harga per kilogram cabai Rp 50 ribu, maka dalam sekali panen bisa mendapat Rp 10 juta.
Menurutnya, ekonomi Bali terpuruk pada saat pandemi Covid-19 karena sangat bergantung pada sektor pariwisata.
"Kita harus belajar dari situ, apa yang kita pelajari dari situ bahwa kita harus punya alternatif selain pariwisata yang dapat menghidupi kita, yaitu pangan," katanya.
Made Mangku Pastika mengatakan semua orang dalam kondisi ada pandemi atau tidak, mau perang atau tidak, tetap memerlukan makanan.
Oleh karena itu, sektor pertanian harus dibenahi.
Khususnya soal komoditas cabai, kata Mangku Pastika, tidak bisa dilepaskan dari makanan khas Bali yang terkenal dengan cita rasa pedasnya.
Apalagi selama ini cabai kerap menjadi komoditas penyumbang inflasi di Bali.
"Di Bali kapan pernah berhenti memakai cabai? Pesannya, jadi mari kita hidupkan alternatif kegiatan apabila pariwisata itu anjlok.
Bali sebenarnya tidak akan kekurangan pangan karena lahan pertanian masih sangat luas, mantan Gubernur Mangku Pastika: stop bergantung pada pariwisata
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News