Kisah Tjok Istri Pramitasuri Jadi Ahli Neurologi dengan PMDSU: Kejar Penelitian di Inggris

Hal itu dirasakannya merupakan bagian tak kalah penting dari keberhasilannya dalam menempuh pendidikan dan mencapai prestasi.
Sosok Prof Dr dr AA Raka Sudewi SpN(K) selaku promotor dan Prof Dr drh I Gusti Ngurah Kade Mahardika dan Prof Dr dr I Dewa Made Sukrama MSi SpMK(K) sebagai co-promotor juga memiliki peranan sangat penting.
Mantan Rektor Universitas Udayana itu menjadi role model Tjok Istri sejak S1 karena di balik kesibukannya sebagai Rektor Universitas Udayana, juga mampu menyeimbangkan kehidupan kepemimpinan, mengajar, dan keluarga.
Sebagai promotor, Prof Raka Sudewi telah banyak membantu bukan hanya dalam perjalanannya menjadi seorang doktor selama menjalani program PMDSU, tetapi turut berperan membangun karakter resiliensi atau ketahanan psikologis.
Melalui program beasiswa PMDSU juga, pada 28 November 2022 hingga 28 Maret 2023 Tjokorda akan mengikuti Program Peningkatan Kualitas Publikasi Internasional (PKPI).
PKPI dianggap sebagai program kompetitif bagi mahasiswa penerima beasiswa PMDSU.
Tjok Istri akan mengikuti PKPI PMDSU di Imperial College London, United Kingdom di bawah bimbingan Professor Andrew SC Rice, President of International Association for The Study of Pain (IASP).
Kegiatan yang akan dia laksanakan adalah penelitian multicenter London, kerja sama Imperial College London dengan University of Oxford serta King’s and Dundee, mengenai nyeri neuropati perifer pada pasien dengan penyakit infeksi.
Kisah Tjok Istri Pramitasuri, mahasiswa FK Unud jadi ahli Neurologi melalui program PMDSU: kejar mengikuti penelitian di Inggris
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News