Kasus Gangguan Ginjal Akut di Bali Bertambah, IDAI: Bukan Intoksikasi, tetapi
bali.jpnn.com, DENPASAR - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Provinsi Bali mengungkap gangguan ginjal akut progresif atipikal pada anak di Pulau Dewata bertambah satu menjadi 18 kasus.
Menurut Ketua IDAI Bali dr. I Gusti Ngurah Sanjaya Putra, pasien baru kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal yang tengah dirawat di RSUP Prof Ngoerah berumur sembilan tahun berjenis kelamin perempuan.
Dokter Sanjaya Putra mengatakan bahwa gangguan ginjal akut progresif atipikal tidak selalu disebabkan oleh intoksikasi atau keracunan.
"Pada pasien yang saat ini sedang dirawat di RSUP Prof Ngoerah ini (gangguan ginjalnya) mengarah ke atipikal yang tidak khas, tetapi bukan intoksikasi," kata dokter Sanjaya Putra.
Dokter menyimpulkan gangguan ginjal akut pada pasien tersebut tidak disebabkan oleh intoksikasi karena pasien dalam satu bulan terakhir tidak mengonsumsi obat sirop.
Sebelumnya sang pasien terbiasa tidak minum obat sirop serta hasil pemeriksaan oksalat pada urine pasien menunjukkan hasil negatif.
"Penyebab yang kita telusuri, intoksikasi mungkin saat ini bisa disingkirkan, kemudian prerenal sepsis bisa disingkirkan,” ujar dokter Sanjaya Putra.
Yang masih positif, kata dokter Sanjaya Putra, dikaitkan dengan Multisystem Inflammatory Syndrome in Children (MISC) karena SARS-CoV-2 nya positif.
Kasus gangguan ginjal akut di Bali bertambah dengan masuknya seorang pasien perempuan ke RSUP Prof Ngoerah, Dokter Sanjaya: bukan intoksikasi, tetapi
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News