IDAI Bali Harap Kemenkes Tuntaskan Investigasi: Dokter Anak Pusing Tidak Ada Obat Sirop
bali.jpnn.com, DENPASAR - Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Bali I Gusti Ngurah Sanjaya Putra mengatakan bahwa pihaknya merekomendasikan penggunaan obat puyer sebagai pengganti obat sirop bagi anak.
Rekomendasi tersebut dikeluarkan IDAI Bali menyusul keluarnya imbauan dari Kementerian Kesehatan, Selasa (18/11).
Menurut dokter Sanjaya Putra, sejak instruksi Kemenkes dikeluarkan, dokter anak di RSUP Prof Ngoerah itu tak lagi meresepkan obat sirop.
Dasarnya adalah Surat Edaran (SE) Kemenkes Nomor SR.01.05/III/3461/2022 tentang Kewajiban Penyelidikan Epidemiologi dan Pelaporan Kasus Gangguan Ginjal Akut Atipikal (Atipical Progressive Acute Kidney Injury) pada anak.
"Rekomendasi dari IDAI, sementara pakai puyer atau kalau (sakit) panas bisa pakai suppositoria. Kalau obat sirop sementara tidak boleh," kata dokter Sanjaya Putra di Denpasar, Kamis (20/10).
Nantinya resep yang diberikan dokter anak disampaikan kepada apotek, sehingga disiapkan racikan obat puyer atau obat berbentuk bubuk.
Penggunaan obat sirop dengan demikian dapat dihentikan sementara.
"Direkomendasikan sekarang ya langsung ke dokter, otomatis kita resepkan dan apotek juga tidak bisa menjual obat sirop secara bebas," ujar dokter Sanjaya Putra.
Dokter Sanjaya menyampaikan bahwa instruksi dari Kemenkes ini dilakukan sampai keluar hasil dari investigasi pihak Kementerian Kesehatan, BPOM, pusat laboratorium forensik, dermatologi dan organisasi profesi lainnya.
IDAI Bali berharap Kemenkes, BPOM dan para pihak segera menuntaskan investigasi: dokter anak di Bali pusing tidak ada obat sirop
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News