IDAI Bali Harap Kemenkes Tuntaskan Investigasi: Dokter Anak Pusing Tidak Ada Obat Sirop

Kamis, 20 Oktober 2022 – 17:27 WIB
IDAI Bali Harap Kemenkes Tuntaskan Investigasi: Dokter Anak Pusing Tidak Ada Obat Sirop - JPNN.com Bali
Ilustrasi obat sirop yang dilarang Kemenkes pascamerebaknya penyakit gagal ginjal akut pada anak. Foto: Ali Mustofa/JPNN.com

Pasalnya, sampai saat ini belum ada kepastian mengenai penyebab terjadinya penyakit gagal ginjal akut misterius pada anak.

Sejak Agustus 2022 hingga kini tercatat 17 anak mengalami gagal ginjal akut misterius dan mendapat perawatan di RSUP Prof Ngoerah.

Dari 17 anak yang mengalami gagal ginjal akut misterius, 11 di antaranya meninggal dunia, sementara enam lainnya telah dinyatakan sembuh dan bebas dari rawat inap.

"Saya berharap mudah-mudahan pemangku kebijakan dari Kemenkes atau BPOM ini cepat bekerjanya.

Misalnya, besok ada hasil ternyata obat sirop aman, itu yang kita harapkan, dokter anak pusing semua tidak ada obat sirop," bebernya.

Menurut dokter Sanjaya, tak sedikit masyarakat yang sudah peduli terhadap kasus ini.

Orang tua pasien kerap meminta langsung kepada dokter agar tak diresepkan obat sirop, sehingga ini dinilai cukup membantu.

Meski demikian, IDAI Bali tetap meminta masyarakat untuk waspada, terutama terhadap anak dengan usia di bawah tujuh tahun, yang biasanya mengalami gejala batuk, pilek, infeksi saluran cerna, hingga penurunan produksi urine

IDAI Bali berharap Kemenkes, BPOM dan para pihak segera menuntaskan investigasi: dokter anak di Bali pusing tidak ada obat sirop
Facebook JPNN.com Bali Twitter JPNN.com Bali Pinterest JPNN.com Bali Linkedin JPNN.com Bali Flipboard JPNN.com Bali Line JPNN.com Bali JPNN.com Bali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News