Pemprov Bali Kecam Aksi Bule Duduk di Pelinggih Pura, Suara Sekdaprov Tegas
bali.jpnn.com, DENPASAR - Insiden warga negara asing (WNA) duduk di atas pelinggih pura yang disucikan umat beragama Hindu masih terus terjadi.
Ulah bule yang belum diketahui identitasnya itu mengundang kecaman umat Hindu Bali, tidak terkecuali pemerintah daerah.
Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra mengatakan harus ada komitmen bersama mencegah terjadinya kembali pelecehan terhadap tempat-tempat suci yang dilakukan turis asing yang berlibur ke Pulau Dewata.
"Ini (pelecehan terhadap tempat suci, red) sudah terjadi berkali-kali dan peristiwanya sering kali sudah lewat baru kita tahu," kata Sekda Bali Dewa Indra.
Menurutnya, tanggung jawab menjaga tempat-tempat suci dari ulah usil oknum wisatawan tidak bisa dibebankan hanya pada pemerintah.
"Wisatawan kan diantar oleh travel agent dan guide, maka ini harus punya komitmen yang sama dengan pemerintah daerah," ujarnya.
Respons tegas birokrat asal Pemaron, Buleleng itu menyusul aksi meresahkan seorang bule yang duduk pada pelinggih (tempat suci) Pura Luhur Teratai Bang, Tabanan, Bali.
Pura ini berada di kawasan Kebun Raya Eka Karya, di Desa Candikuning, Tabanan.
Pemprov Bali mengecam keras aksi bule duduk di atas pelinggih Pura Luhur Teratai Bang Kebun Raya Eka Karya, suara Sekdaprov Dewa Made Indra tegas
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News