Menko Airlangga: Minyak Sawit Solusi Tangani Krisis Pangan & Energi Dunia

Di lain sisi, Menteri Y.M. Datuk Zuraida mengungkapkan keyakinannya bahwa permintaan minyak sawit akan tetap kuat di 2022 dengan terbukanya sektor ekonomi dan perbatasan internasional, terutama di sektor pangan.
Menurutnya, saat ini adalah waktu yang tepat bagi negara-negara produsen sawit dengan bantuan negara mitra pengimpor sawit untuk menunjukkan manfaat dari minyak sawit itu sendiri.
PTM ini membahas dinamika dan tren peluang serta tantangan dalam pasar minyak nabati global, seperti disrupsi suplai minyak nabati global yang terpengaruh konflik Ukraina – Rusia.
PTM juga membahas rencana CPOPC untuk menyelenggarakan The G20 Sustainable Vegetable Oil Summit sekitar bulan November 2022.
Pertemuan tersebut bertujuan untuk menyinergikan kerja sama dalam mengatasi tantangan pada rantai pasok minyak nabati.
PTM juga mendukung upaya CPOPC membantu Honduras dalam mengatasi kerusakan perkebunan kelapa sawit akibat badai yang terjadi pada tahun 2020.
Baik Indonesia dan Malaysia menegaskan kembali komitmen bersama guna memastikan upaya advokasi CPOPC untuk minyak sawit berkelanjutan akan terus dilakukan.
Indonesia dan Malaysia juga sepakat mempertimbangkan peningkatan mandat biofuel menjadi B35 untuk Indonesia dan B20 untuk Malaysia dalam peningkatan konsumsi dalam negeri. (antara/lia/jpnn)
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan minyak sawit jadi solusi tangani krisis pangan dan energi dunia
Redaktur & Reporter : Ali Mustofa
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News