PRP Bali Tolak 3 Provinsi Baru di Papua, Sebut dengan Frasa Penjajah & Berontak
bali.jpnn.com, DENPASAR - Pengesahan tiga provinsi baru di Bumi Cendrawasih Papua mendapat penolakan di Denpasar, Bali.
Puluhan warga yang tergabung dalam elemen Petisi Rakyat Papua (PRP) Bali menggelar aksi unjuk rasa di Bundaran Hang Tuah, Renon, Denpasar, Kamis (14/7).
Aksi masyarakat Papua ini mendapat atensi aparat kepolisian ormas Patriot Garuda Nusantara (PGN).
Ketua PGN Bali Daniar Tri Sasongko dan koordinator Bali – Nusra Pariyadi alias Gus Yadi memimpin massa PGN berusaha mengadang dan membubarkan paksa belasan massa Petisi Rakyat Papua.
Koordinator Aksi PRP Bali Jefry Kosay mengatakan proses pembahasan dan pengesahan tiga provinsi tersebut sama sekali tidak melibatkan masyarakat Papua.
“Proses pembahasan dan pengesahan RUU tentang DOB tersebut tanpa melibatkan rakyat Papua dan dilakukan sepihak oleh pembuat undang-undang,” ujar Jefry Kosay.
Menurutnya, langkah yang dibuat oleh pemerintah pusat dan DPR RI itu sebagai langkah untuk memasung hak-hak kemerdekaan bangsa Papua.
Seperti diketahui, tiga provinsi yang dimekarkan tersebut, yakni Provinsi Papua Tengah dengan ibu kota di Nabire dan Provinsi Papua Selatan dengan ibu kota di Merauke.
Elemen Petisi Rakyat Bali menolak tiga provinsi baru di Papua, sebut Indonesia negara penjajah, janji akan memberontak
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News