Wabah PMK di Bali Tidak Separah Daerah Lain, Kadistan Ungkap Fakta Baru

Sabtu, 02 Juli 2022 – 17:56 WIB
Wabah PMK di Bali Tidak Separah Daerah Lain, Kadistan Ungkap Fakta Baru - JPNN.com Bali
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distanpangan) Provinsi Bali I Wayan Sunada. (Sentot Prayogi/JPNN.com)

bali.jpnn.com, DENPASAR - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distanpangan) Provinsi Bali masih menelusuri sumber penularan penyakit mulut dan kuku (PMK) yang mewabah di Pulau Dewata.

Seperti diketahui, sebanyak 63 ekor sapi di tiga kabupaten terpapar PMK, yakni Gianyar (38 kasus), Buleleng (21 kasus) dan Karangasem (4 kasus).

Kadistanpangan Bali I Wayan Sunada menuturkan kasus PMK pada sapi kali pertama terendus di Kabupaten Gianyar pada akhir Juni 2022 lalu.

Dari lokasi awal tersebut, Distanpangan sempat mencurigai adanya paparan dari hewan lain, yakni kambing.

Pasalnya, di lokasi temuan penyakit tersebut terdapat kambing yang hanya berjarak sekitar 20 meter dari sapi yang pertama kali terpapar PMK.

Anehnya saat kambing suspek tersebut dicek di laboratorium hasilnya negatif dari infeksi penyakit mulut dan kuku.

"Padahal di sebelahnya sudah ada kambing. Tidak terlalu jauh, hanya 20 meter," kata Wayan Sunada, Sabtu (2/7).

Menurutnya, hasil pemantauan berupa stamping out terhadap kambing tersebut tidak menunjukkan gejala paparan PMK.

Wabah penyakit mulut dan kaki (PMK) di Bali tidak separah daerah lain, Kadistanpangan I Wayan Sunada mengungkap fakta baru
Facebook JPNN.com Bali Twitter JPNN.com Bali Pinterest JPNN.com Bali Linkedin JPNN.com Bali Flipboard JPNN.com Bali Line JPNN.com Bali JPNN.com Bali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News