BPSK Denpasar Desak Kaji Ulang Beli Migor Pakai PeduliLindungi, Bikin Ribet
bali.jpnn.com, DENPASAR - Kebijakan kontroversial pembelian minyak goreng (migor) menggunakan aplikasi PeduliLindungi terus berpolemik.
Kendati belum ada reaksi bernada protes keras dari masyarakat Bali, kebijakan tersebut mulai mendapat sorotan.
Kritik keras datang dari Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kota Denpasar.
Badan tripatrit yang diketuai secara kolektif oleh I Putu Suarta ini menilai kebijakan tersebut sarat sisi negatif.
Kepada JPNN.com, Kamis (30/6), Putu Suarta menyebut syarat menunjukkan aplikasi PeduliLindungi untuk membeli migor berpotensi bikin ribet konsumen.
Terlebih kebanyakan konsumen migor mayoritas mak-mak, yang cenderung bertransaksi dengan proses simpel.
"Negatifnya tentu terhadap masyarakat yang tidak memiliki ponsel dan tidak tersentuh oleh teknologi," tutur Putu Suarta.
Ia menyebutkan sisi positif dari kebijakan ini hanya sebatas motivasi mendorong masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19.
BPSK Denpasar mendesak pemerintah mengkaji ulang pembelian minyak goreng memakai aplikasi PeduliLindungi, bikin ribet
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News