Harga Cabai di Pasar Tembus Rp 100 Ribu per Kilogram, Petani Menjerit, Loh Kok?
Subrata mensinyalir bahwa jatuhnya harga cabai di kalangan petani ini dikarenakan adanya ancaman gagal panen.
Karena itu para petani, tidak terkecuali dirinya terpaksa memanen lebih cepat buah cabai yang masih hijau lantaran takut membusuk dan menghitam.
Subrata mengatakan dari sekitar 1 are lahan miliknya, sebelumnya sekali panen dirinya bisa mendapat 12-15 kg, tetapi kini ia hanya mendapat 4-6 kg cabai saja.
“Mungkin karena masih hijau sudah dipanen makanya jatuh kualitasnya, tetapi saya bingung di pasar masih tinggi,” kata Subrata.
Pihaknya berharap adanya uluran bantuan dari pemerintah utamanya pendampingan dan ketersediaan pupuk yang kian hari kian mahal.
“Minta bantuan dari pemerintah, ini pupuk makin hari makin mahal, biar murah saja," harap Wayan Subrata. (gie/JPNN)
Harga cabai di sejumlah pasar di Bali masih tembus Rp 100 ribu per kilogram, jauh di bawah harga dari petani. Kondisi ini membuat para petani mengelus dada
Redaktur : Ali Mustofa
Reporter : Abdul Sentot Prayogi
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News