Kerajinan Batok Kelapa di Bali Kurang Inovasi, Minim Regenerasi Perajin, Duh

Kamis, 16 Juni 2022 – 09:32 WIB
Kerajinan Batok Kelapa di Bali Kurang Inovasi, Minim Regenerasi Perajin, Duh - JPNN.com Bali
Salah satu peserta lomba kerajinan berbahan batok kelapa alias beruk di Taman Budaya Provinsi Bali, Senin lalu (13/6). Foto: ANTARA/HO-Disbud Bali.

"Seandainya ada pengembangan-pengembangan desain baru, kemudian dikolaborasi dengan material yang lain, saya yakin akan memiliki nilai seni yang tinggi dan potensi ekonomi yang luar biasa," kata Suardana.

Juri lomba kerajinan batok kelapa I Nyoman Laba ikut menyoroti minimnya minat generasi muda dalam mendalami kerajinan beruk.

Tak hanya beruk, hampir semua kerajinan minim regenerasi.

"Anak-anak muda juga minatnya berkurang.

Mungkin karena pengembangan kreativitasnya yang kurang.

Modelnya hanya itu-itu saja, sedangkan generasi muda saat ini 'kan perlu sesuatu yang baru," ujar I Nyoman Laba.

Laba berharap ada regenerasi perajin beruk, walaupun sudah sudah ada basisnya seperti di Tampaksiring, Gianyar dan Karangasem.

"Anak muda agar mau terjun melanjutkan pekerjaan ini, karena ini adalah salah satu jenis kerajinan yang potensial.

Kerajinan batok kelapa di Bali kurang inovasi dan minim kreativitas, minim regenerasi perajin, duh
Facebook JPNN.com Bali Twitter JPNN.com Bali Pinterest JPNN.com Bali Linkedin JPNN.com Bali Flipboard JPNN.com Bali Line JPNN.com Bali JPNN.com Bali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News