Bali, Jawa dan Nusra 8 Tahun Lagi Terancam Mengalami Kelangkaan Air

Selasa, 14 Juni 2022 – 20:51 WIB
Bali, Jawa dan Nusra 8 Tahun Lagi Terancam Mengalami Kelangkaan Air - JPNN.com Bali
Air terjun Candi Kuning di Desa Silangjana, Sukasada, Buleleng, jadi objek wisata baru di Bali. Air jadi sumber kehidupan masyarakat Bali. (Humas Pemkab Buleleng)

bali.jpnn.com, GIANYAR - Kabar buruk untuk Provinsi Bali.

Menteri Bappenas Soeharso Monoarfa mengatakan Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara (Nusra) akan mengalami kelangkaan air yang terus meningkat hingga tahun 2030 alias delapan tahun lagi.

Untuk mencegah kelangkaan air terjadi, semua pihak harus  meningkatkan konservasi sumber daya air (SDA).

Menurut Menteri Soeharso, berdasarkan Studi World Resources Institute (WRI)  tahun 2015 terdapat 36 negara dengan tingkat stres air yang tinggi.

Indonesia umumnya, dan Bali khususnya, harus mencegah agar tidak terjadi kelangkaan air ke depan.

“Karena itu, saya mendukung penuh upaya pelestarian air yang dilakukan oleh Puri Kauhan Ubud,” ujar Menteri Soeharso di Gianyar, Bali, Selasa (14/6).

Tingkat stres air yang tinggi itu artinya kondisi di mana cadangan air tidak mencukupi jumlah permintaan air di dalam negara tersebut.

Secara sederhana, konservasi air merupakan pengelolaan air untuk menjamin pemanfaatan yang bijaksana dan menjamin kesinambungan ketersediaan air dengan tetap memelihara serta meningkatkan mutu air.

Menteri Bappenas Soeharso Monoarfa menegaskan bahwa Bali, Jawa dan Nusra 8 tahun lagi terancam mengalami kelangkaan air
Facebook JPNN.com Bali Twitter JPNN.com Bali Pinterest JPNN.com Bali Linkedin JPNN.com Bali Flipboard JPNN.com Bali Line JPNN.com Bali JPNN.com Bali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News